Berikutadalah gambaran sketsa alat hplc dengan bagiannya masing-masing. HPLC - Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Cara Menggunakan. Oke, dari gambar di atas tentu anda bisa melihat sendiri bagian bagian pada HPLC. Terdapat solvent organizer, pompa, auto sampler, column dan UV-Vis detector.
Fungsitag input type image dalam pembuatan Form HTML. Fungsi utama dari tag input dengan type image adalah memasukkan gambar ke dalam form. Gambar tersebut akan berfungsi sebagai objek form yang bisa di-klik oleh user. Ketika user men-klik gambar tersebut, web browser akan mengirimkan koordinat titik dimana gambar di-klik.
Sepertiditunjukan pada Gambar 2. Gambar 2. Pemotongan pisau frais. Pada tipe pemotongan muka, bagian muka dari alat potong ikut memotong benda kerja. Pada umumnya tipe ini digunakan pada mesin frais vertikal untuk membuat lubung alur pasak. Serta alat potong yang digunakan adalah alat potong yang mempunyai batang yang harus
Dilansirdari Ensiklopedia, Hal terpenting dalam penggunaan Tools kecualihal terpenting dalam penggunaan tools kecuali Menggunakan dengan Maksimal. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Kebersihan alat? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Bagian Bagian Mesin Gambar Tracker - Dalam mencapai tujuan menggambar yang sempurna, yakni memenuhi standar, maka perlu mempersiapkan peralatan menggambar yang baik, serta didukung dengan keterampilan menggunakan alat - alat gambar. Belum tentu hanya bermodal peralatan yang lengkap, langsung dapat terampil menggambar, jika tidak diiringi latihan yang displin. Anda menggunakan peralatan sederhanapun, apabila menggunakan alat – alat gambar dilakukan dengan baik, konsekuen serta disiplin, akan sangat membantu dalam mencapai keberhasilan menggambar. Sekali lagi keuletan, kerajinan, serta konsekuenan juga disiplin dalam menggunakan alat, merupakan langkah bagus untuk menuju keterampilan dalam menggambar saja cara menggunkan mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat – alat gambar lainnya seperti busur derajat, penggaris segitiga, mistar skala dan lain sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mesin gambar ini adalah proses penggambaran yang lebih dahulu memahami setiap bagian dari mesin gambar akan sangat membantu dalam menguasai penggunaanya membuat gambar. Pahami setiap bagian-bagian mesin gambar dan fungsinya, anda akan lihai dalam mengoperasikannya, tanpa terlihat itu, kita akan membahas bagian-bagian mesin gambar tarcker dan fungsinya pada artikel kali ini. Adapun komponen-komponen dari mesin gambar ini adalahHandel HorisontalHandel VertikalSekerup Pengatur MistarHandel Ketepatan MistarHandel Pengatur SudutHandel Ketepatan SudutHandel Pengerak HalusSekerup Pembuka MistarSekerup Pengatur Mesin Gambar Tracker dan FungsinyaFungsi bagian-bagian mesin gambar Tracker adalah sebagai berikutHandle Horisontal. Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke kanan maupun ke kiri jadi hanya dapat bergerak keatas dan ke bawah secara tegak lurus, apabila handelnya Vertikal. Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke atas maupun ke bawah jadi hanya dapat bergerak ke kanan dan ke kiri bawah arah horisontal, apabila handelnya Pengatur Mistar. Apabila berkeinginan mistarnya agar tidak menyentuh papan gambar karena ingin menarik kertas gambar setelah selesai menggambar atau memasang kertas gambar apabila mau mulai menggambar. Tujuan melakukan ini agar kerjanya praktis tidak perlu membuka mistar secara terbuka. Adapun cara kerjanya cukup dengan memutar sekerup arah jarum jam atau Ketepatan Mistar. Adapun fungsi handel ini ialah untuk menepatkan mistar gambar dengan kertas agar sesuai dengan tepinya dengan jalan mengendorkan handelnya dan apabila sudah tepat handelnya dikecangkan lagi. Jadi peletakan kertas gambar dapat sembarangan. Akan tetapi kalau dipergunakan orang banyak misalnya di sekolah diusahakan jangan memainkan handel tersebut kalau tidak Pengatur Sudut. Bagian yang satu ini berfungsi untuk mengatur sudut kemiringan mistar yang diperlukan hanya saja dengan kelipatan 15º dan secara otomatis dapat terkunci bila handelnya Ketepatan Sudut. Apabila handle pengatur sudut dengan kelipatan 15º, untuk handel ketepatan sudut dapat dipergunakan pada posisi 17 º , 22 º, 38 º yang jelas bukan kelipatan 15 º. Namun tetap saja diawali dengan membuat atau membebaskan handel pengatur sudut terlebih dahulu, baru kemudian mengatur sudut yang dimaksud kemudian handel ketepatan sudut dikencangkan. Jika sudah tidak dikehendaki handlenya dikembalikan ke posisi Pengerak Halus. Setelah kita mengatur kertas kemudian menggunakan handel ketepatan mistar untuk mengatur mistar pada kertas gambar, maka kemungkinan masih ada selisih untuk itu agar tepat posisinya dipergunakan handel penggerak halus dengan jalan memutar sekerup agar mistar tetapt posisi kemudian handel dikencangkan. Hal ini dapat juga dilakukan pada kertas gambar yang sudah ada gambarnya, dipasang pada papan gambar. Kmudian agar garisnya berimpit tetap dengan mistar maka menggunakan handel penggerak Pembuka Mistar. Setelah menggambar mistar gambar sering kotor karena tinta yang menempel. Untuk membersihkannya kadang-kadang tidak cukup dengan membersihkan ketika mistar masih terpasang, namun perlu membuka agar dapat lebih bersih, maka menggunakan sekrup pembuka mistar dalam hal melepas dan memasang Pengatur Kesikuan. Ketika menggambar mistar yang digunakan hendaknya benar-benar siku. Untuk mengecek kesikuan mistar mesin gambar kita menggunakan mistar segitiga yang benar-benar kesikuannya sudah dicek. Mistar segitiga diletakkan diantara mistar mesin gambar kemudian dilihat sudah berimpit atau belum, jika belum berimpit maka sekerup pengatur kesikuan dikendorkan dahulu kemudian ditepatkan mistar mesin gambar dihimpitkan dengan segitiga apabila sudah berimpit sekerup dapat dikencangkan kembali. Untuk melakukan pengaturan cukup dalam satu sekerup saja yang dipergunakan.
Terdapat beberapa pengetahuan dan keterampilan pada rumpun ilmu Pendidikan Teknik Mesin. Pengetahuan dan keterampilan tersebut biasanya bersifat kolaboratif dan holistik dalam menunjang kerja yang dibutuhkan dalam industri pemesinan. Akan tetapi, dari sekian pengetahuan dan keterampilan itu, terdapat beberapa yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci. Makna kunci dalam konteks ini adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang terus menerus dibutuhkan dan menjadi dasar dari segala pengetahuan dan keterampilan dalam industri pemesinan. Terdapat tiga jenis mata kuliah yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci serta saling terkait satu sama lain. Ketiganya adalah gambar teknik mesin, teknologi mekanik serta praktikum pemesinan. Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti sangat tertarik meneliti pengaruh ketiga mata kuliah gambar teknik mesin, teknologi mekanik, serta praktikum pemesinan. Ketiga mata kuliah tersebut memiliki pengaruh yang sangat erat dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan. Artinya, terdapat pengetahuan serta keterampilan yang berkelindan diantaranya. Tidak hanya itu, penguasaan ketiga mata kuliah tersebut juga sangat memengaruhi kualitas engineer dalam melakukan kerjanya dalam industri pemesinan. Penelitian meneliti tentang pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan mahasiswa S1 pendidikan teknik mesin universitas negeri malang. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN E-ISSN. 2623-1271 Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 Halaman 133 –141 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik ….. 133 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik Dengan Hasil Kerja Praktikum Pemesinan Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malan Mukhammad Safrul Fathan1, Tuwoso2, Basuki3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang e-mail safrulf Abstrak Terdapat beberapa pengetahuan dan keterampilan pada rumpun ilmu Pendidikan Teknik Mesin. Pengetahuan dan keterampilan tersebut biasanya bersifat kolaboratif dan holistik dalam menunjang kerja yang dibutuhkan dalam industri pemesinan. Akan tetapi, dari sekian pengetahuan dan keterampilan itu, terdapat beberapa yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci. Makna kunci dalam konteks ini adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang terus menerus dibutuhkan dan menjadi dasar dari segala pengetahuan dan keterampilan dalam industri pemesinan. Terdapat tiga jenis mata kuliah yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci serta saling terkait satu sama lain. Ketiganya adalah gambar teknik mesin, teknologi mekanik serta praktikum pemesinan. Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti sangat tertarik meneliti pengaruh ketiga mata kuliah gambar teknik mesin, teknologi mekanik, serta praktikum pemesinan. Ketiga mata kuliah tersebut memiliki pengaruh yang sangat erat dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan. Artinya, terdapat pengetahuan serta keterampilan yang berkelindan diantaranya. Tidak hanya itu, penguasaan ketiga mata kuliah tersebut juga sangat memengaruhi kualitas engineer dalam melakukan kerjanya dalam industri pemesinan. Penelitian meneliti tentang pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan mahasiswa S1 pendidikan teknik mesin universitas negeri malang. Kata kunci. Pengaruh Penguasaan, Hasil Belajar, Praktikum. Abstract There is some knowledge and skills in the Mechanical Engineering Education science family. The knowledge and skills are usually collaborative and holistic in supporting the work required in the machining industry. However, of the knowledge and skills, there are some that are key knowledge and skills. The key meaning in this context is the basic knowledge and skills that are continuously needed and form the basis of all knowledge and skills in the machining industry. There are three types of courses which are key knowledge and skills and are interrelated with each other. The three are mechanical engineering drawings, mechanical technology and machining practicum. From the background described above, the researcher is very interested in examining the effect of the three courses on mechanical engineering drawing, mechanical technology, and machining practicum. These three courses have a very close influence on the level of knowledge and skills. That is, there are knowledge and skills that are intertwined between them. Not only that, mastery of the three courses also greatly affects the quality of engineers in carrying out their work in the machining industry. The research examines the influence of mastery of mechanical engineering drawing courses and mechanical technology with the results of machining practicum work for undergraduate students of Mechanical Engineering Education, Malang State University. Keywords— Mastery, Learning Outcomes, Practicum JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022, Halaman 133–141 134 Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar bahasa indonesia pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sugihartono 2012 menyimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan saat ini. Hal ini karena pendidikan merupakan wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu tujuan pendidikan adalah peningkatan keterampilan dalam tataran vokasi. Keterampilan bersama-sama dengan pengetahuan merupakan nilai tambah bagi seorang manusia yang dapat berguna dalam hidupnya. Terdapat beberapa pengetahuan dan keterampilan pada rumpun ilmu Pendidikan Teknik Mesin. Pengetahuan dan keterampilan tersebut biasanya bersifat kolaboratif dan holistik dalam menunjang kerja yang dibutuhkan dalam industri pemesinan. Akan tetapi, dari sekian pengetahuan dan keterampilan itu, terdapat beberapa yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci. Makna kunci dalam konteks ini adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang terus menerus dibutuhkan dan menjadi dasar dari segala pengetahuan dan keterampilan dalam industri pemesinan. Terdapat tiga jenis mata kuliah yang merupakan pengetahuan dan keterampilan kunci serta saling terkait satu sama lain. Ketiganya adalah gambar teknik mesin, teknologi mekanik serta praktikum pemesinan. Gambar teknik merupakan suatu alat untuk menyatakan maksud, pokok-pokok pikiran atau gagasan dari seseorang perencana teknik juru gambar kepada operator pemesinan atau konsumen yang memerlukan informasi teknik Emrizal, 2006. Gambar dalam teknik dipakai sebagai sarana untuk mengemukakan gagasan secara detail dalam banyak kesempatan. Dapat dikatakan bahwa gambar berfungsi sebagai bahasa teknik’ dalam industri permesinan. Misalnya, apabila akan dibuat suatu benda kerja di dalam industri permesinan, maka pemesan atau perencana cukup memberikan gambar kerja pada pelaksana atau teknisi, tidak perlu membawa contoh benda asli yang akan dibuat. Dengan gambar teknik ini suatu pekerjaan dapat dikerjakan pada daerah atau negara lain atau dapat dirakit di daerah atau negara yang berbeda hanya dengan menggunakan gambar kerja. Gambar teknik merupakan salah satu keterampilan kunci yang harus dimiliki oleh orang yang bekerja dalam industri pemesinan. Ketepatan membuat, menginterpretasikan serta menggunakan sangat dibutuhkan dalam banyak pekerjaan dalam indistri pemesinan. Menurut Khumaedi 2015 kemampuan dalam gambar mesin dapat dilihat dari bagaimana ia memahami atau membaca gambar yang di buat oleh orang lain dan bagaimana kinerjanya dalam membuat gambar agar dapat di pahami oleh orang lain. Dalam bukunya, Khumaedi 20155 menyebutkan ada 3 hal yang perlu di kuasai dalam gambar teknik mesin yaitu; a penggunaan perkakas gambar b membuat gambar sendiri c memahami atau membaca gambar yang dibuat oleh orang lain. Berdasarkan pernyataan di atas kemampuan menggambar seseorang sangat erat hubungannya dengan pemahaman pembacaan gambar. Apabila seseorang yang bekerja dalam industri pemesinan tidak memiliki keterampilan dalam gambar teknik, maka hal tersebut dapat berarti ia tidak memahami dan tidak berbicara dengan bahasa yang digunakan dalam industrinya. Hal ini akan menyebabkan ia tidak mampu melakukan hal-hal praktis misalnya menginterpretasikan konstruksi mesin, cara kerja mesin, membuat benda kerja, hingga merakit atau membongkar mesin. Mata kuliah teknologi mekanik sangat penting dalam keterampilan pemesinan. Mata kuliah ini mempelajari cara pembuatan benda sehingga diperoleh spesifikasi tertentu yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan. Mata kuliah teknologi mekanik merupakan salah satu mata kuliah yang dipersepsikan sulit bagi mahasiswa. Hal ini karena setiap benda kerja memerlukan proses pengerjaan dengan berbagai alat atau mesin yang berbeda serta perlakuan yang berbeda. Selain itu, mata kuliah teknologi mekanik merupakan disiplin ilmu yang cakupannya luas dan bersifat interdiciplinary karena merupakan ilmu terapan dari banyak ilmu lain. Dalam pendidikan teknik mesin, praktikum juga merupakan salah satu mata kuliah keterampilan kunci. Praktikum dalam jurusan teknik mesin terdiri atas praktikum pengukuran, kerja bangku, pengecoran logam, pengelasan dan pemesinan. Praktikum pemesinan sangat dibutuhkan karena dalam praktikum ini mahasiswa belajar mengeksekusi material manufacturing menjadi bentuk sederhana menggunakan berbagai metode pemesinan machining dengan prosedur yang benar. Ketiga mata kuliah diatas merupakan mata kuliah kunci yang memegang pernaan penting dalam pengetahuan serta keterampilan engineer. Misalnya saja, dalam pembuatan benda kerja, engineer pertama-tama harus memahami sifat fisik serta metode manufacture dan machining benda tersebut. Hal ini dipelajari dalam mata kuliah teknologi mekanik. Akan tetapi tanpa ilmu gambar teknik, engineer tidak akan mungkin dapat membuat benda kerja, meskipun ia sangat menguasai teknologi mekanik, karena ia tidak dapat menginterpretasikan desain serta spesifikasi benda kerja tersebut. Selanjutnya engineer juga sangat membutuhkan keterampilan yang didapat dari praktikum pemesinan sehingga ia dapat mengeksekusi pembuatan benda kerja tersebut dengan tepat dan menghasilkan benda kerja yang sesuai standar. JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN E-ISSN. 2623-1271 Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 Halaman 133 –141 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik ….. 135 Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti sangat tertarik meneliti pengaruh ketiga mata kuliah gambar teknik mesin, teknologi mekanik, serta praktikum pemesinan. Ketiga mata kuliah tersebut memiliki pengaruh yang sangat erat dalam tingkat pengetahuan dan keterampilan. Artinya, terdapat pengetahuan serta keterampilan yang berkelindan diantaranya. Tidak hanya itu, penguasaan ketiga mata kuliah tersebut juga sangat memengaruhi kualitas engineer dalam melakukan kerjanya dalam industri pemesinan. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti tentang pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan mahasiswa S1 pendidikan teknik mesin universitas negeri malang. Penelitian ini untuk mengetahui tentang Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin dan Teknologi Mekanik Dengan Hasil Kerja Praktikum Pemesinan Mahasiswa S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono 20167, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Tujuan penelitian ini untuk 1 mengetahui penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin, 2 Mengetahui penguasaan mata kuliah teknologi mekanik 3 Mengetahui hasil kerja praktikum pemesinan, 4 Mengetahui pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dengan hasil kerja praktikum pemesinan, 5 mengetahui pengaruh antara penguasaan mata kuliah teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan, 6 Mengetahui pengaruh antara penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2017 dan 2018 sebanyak 445 mahasiswa. Sampel sebanyak 45 mahasiswa. Data untuk penelitian diambil menggunakan angket yang berbentuk google form dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dan uji parsial uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh penguasaan mata kuliah gambar teknik mesin dan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan mahasiswa s1 pendidikan teknik mesin Gambar 1. Desain Penelitian Keterangan X1 penguasaan gambar teknik mesin X2 penguasaan teknologi mekanik. Y hasil kerja praktikum pemesinan HASIL Hasil Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin X1 Data penguasaan mata kuliah gambar teknik diambil dengan tes. Terdapat 25 pertanyaan pada tes tersebut. Skor minimal yang mungkin didapatkan adalah 0 dan skor maksimal adalah 100. Data penguasaan gambar teknik responden pada penelitian ini memiliki nilai minimal 0 dan nilai maksimal 80. Sebaran data skor tes Gambar Teknik Mesin diuji dengan one sample Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas sebaran datanya. Sebaran data skor tes tersebut normal sehingga ukuran tendensi sentral yang digunakan untuk mengkategorikan skor adalah rerata dan standar deviasi. Berikut ini adalah tabel JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022, Halaman 133–141 136 perolehan skor tes gambar teknik. Tabel 1 Perolehan Skor Tes Gambar Teknik Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 47% mendapatkan skor 53-72. Rerata skor yang diperoleh responden adalah 51 dengan standar deviasi 19. Hasil Mata Kuliah Teknologi Mekanik X2 Data penguasaan mata kuliah teknologi mekanik diambil dengan tes. Terdapat 25 pertanyaan pada tes tersebut. Skor minimal yang mungkin didapatkan adalah 0 dan skor maksimal adalah 100. Data penguasaan teknologi mekanik responden pada penelitian ini memiliki nilai minimal 0 dan nilai maksimal 80. Sebaran data skor tes Teknologi Mekanik diuji dengan one sample Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas sebaran datanya. Sebaran data skor tes tersebut normal sehingga ukuran tendensi sentral yang digunakan untuk mengkategorikan skor adalah rerata dan standar deviasi. Berikut ini adalah tabel perolehan skor tes teknologi mekanik pada penelitian ini Tabel 2 Perolehan Skor Tes Teknologi Mekanik Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 39% mendapatkan skor 0 – 39. Rerata skor yang diperoleh responden adalah 44 dengan standar deviasi 20. Hasil Praktikum Pemesinan Y Data hasil kerja praktikum pemesinan pada penelitian ini diambil dari rekapan nilai mahasiswa yang menempuh mata kuliah praktikum pemesinan I/praktikum pemesinan dasar. Skor minimal yang mungkin didapatkan adalah 0 dan skor maksimal yang mungkin didapatkan adalah 100. Sebaran data hasil Praktikum Pemesinan diuji dengan one sample Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui normalitas sebaran datanya. Sebaran data tersebut normal sehingga ukuran tendensi sentral yang digunakan untuk mengkategorikan skor adalah rerata dan standar deviasi. Berikut adalah tabel nilai perolehan praktikum pemesinan pada penelitian ini. JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN E-ISSN. 2623-1271 Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 Halaman 133 –141 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik ….. 137 Tabel 3 Perolehan Nilai Hasil Kerja Praktikum Pemesinan Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 44% mendapatkan skor 81-88. Rerata skor yang diperoleh responden adalah 80 dengan standar deviasi 8. Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin X1 dan Penguasaan Mata Kuliah Teknologi Mekanik X2 terhadap Hasil Kerja Praktikum PemesinanY Data ketiga variabel yang didapatkan dalam penelitian ini diuji dengan uji normalitas dan uji multikolinearitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji multikolinearitas adalah uji untuk mengetahui adanya gejala multikolinearitas pada variabel-variabel independen saja. Kedua uji ini adalah uji asumsi klasik prasyarat yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebelum data diuji dengan uji regresi linear. Model linear yang baik adalah model yang residual datanya redistribusi normal dan tidak terdapat gejala multikolinearitas. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dan multikolinearitas pada data. Tabel 4 Hasil Uji Asumsi Normalitas Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi uji normalitas data penelitian ini sebesar 0,463. Oleh karena nilai signifikansi > 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa residual data tersebar normal. JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN, Volume 5, Nomor 2, Desember 2022, Halaman 133–141 138 Tabel 5 Hasil Uji Asumsi Multikolinearitas Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai tolerance uji multikolinearitas sebesar 0,433 dan nilai VIF 2,308. Jika nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, berarti tidak terdapat korelasi silang atau multikolinieritas pada model regresi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini terbebas dari gejala multikolinearitas antara variabel independen. Oleh karena itu dapat dilakukan uji hipotesis dengan uji T dan uji F. berikut ini adalah hasil uji hipotesis menggunakan uji T dan uji F. Tabel 6 Uji T Hipotesis Penelitian Tabel 7 Uji F Hipotesis Penelitian Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi/p value uji T atas variabel independen penguasaan gambar teknik mesin dengan hasil kerja praktikum pemesinan adalah 0,047. Oleh karena nilai siginifikansi uji T lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh parsial antara penguasaan gambar teknik mesin dengan hasil kerja praktikum pemesinan. Nilai signifikansi/p value uji T penguasaan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan memiliki nilai 0,015. Nilai ini kurang dari 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh penguasaan teknologi mekanik secara parsial terhadap hasil kerja praktikum pemesinan. JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN E-ISSN. 2623-1271 Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 Halaman 133 –141 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik ….. 139 Pada tabel setelah dilakukan uji F didapatkan p value sebesar 0,008. Nilai signifikansi/p value ini kurang dari 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh simultan dari penguasaan gambar teknik dan teknologi mekanik terhadap hasil kerja praktikum pemesinan. PEMBAHASAN Rerata skor yang diperoleh responden adalah 13 dengan standar deviasi 5, mayoritas responden mendapatkan skor baik 14 - 18. Hal ini berarti mahasiswa menguasai kompetensi-kompetensi gambar teknik mesin dengan baik. Mayoritas mahasiswa memiliki kompetensi yang baik dalam gambar teknik karena melalui proses belajar yang baik sehingga hasil belajar gambar teknik juga baik. Selain itu, faktor-faktor dalam belajar juga mendukung mahasiswa dalam melalui proses belajar pada matakuliah gambar teknik. Hasil belajar mahasiswa teknik mesin pada mata kuliah gambar teknik mesin merupakan gambaran telah dilaksanakan proses pembelajaran dengan baik dari universitas maupun dari mahasiswa itu sendiri. Menurut Rohman 2020, media dan metode pembelajaran dalam gambar teknik sangat memepngaruhi hasil belajar mahasiswa. Semakin interaktif metode dan media belajar, maka akan semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang didapat oleh peserta didik. Hasil belajar juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Faktor-faktor internal tersebut adalah faktos jasmani dan psikologi, sedangkan faktor eksternal adalah faktor lembaga pendidikan Slameto, 2003. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fahrudin 2015 dan Novitasari 2013. Fahrudin 2015 menemukan bahwa mayoritas siswa SMK di Bandung memiliki kompetensi yang baik dalam membaca gambar teknik. Novitasari 2013 menemukan bahwa mayoritas siswa SMK di Ternate juga memiliki kualifikasi yang baik dalam gambar teknik. Rerata skor yang diperoleh responden adalah 11 dengan standar deviasi 5, mayoritas responden mendapatkan skor kurang 6- 11. Hal ini dapat disebabkan karena kebiasaan dan sikap belajar mahasiswa yang cenderung buruk, kurangnya instrumen belajar, cara perkuliahan dan penugasan yang kurang membuat mahasiswa menguasai mata kuliah teknologi mekanik, Hasil belajar tidak dapat diamati secara parsial akan tetapi harus diamati secara holistik atau menyeluruh dengan beberapa variabel yang terdapat dalam proses belajar Gagne, dalam Nurcahyo, 2018. Variabel-variabel yang terdapat dalam proses belajar yang akan mempengaruhi hasil belajar adalah 1 informasi verbal, 2 keterampilan intelektual, 3 strategi kognitif 4 keterampilan motorik serta 5 sikap Nurcahyo, 2018. Tidak hanya itu, metode dan media pembelajaran juga sangat mempengaruhi hasil belajar Rohman, 2020. Hasil belajar mahasiswa dalam tes teknologi mekanik merupakan cerminan dari proses belajar dan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh karena mayoritas responden mendapatkan skor tes dalam kategori kurang, maka berarti variabel yang mempengaruhi hasil belajar hampir seluruh mahasiswa bersifat tidak maksimal. Variabel yang mempengaruhi proses belajar hampir seluruh mahasiswa pada jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang secara universal adalah media dan metode pembelajaran. Hasil penelitian ini berkebalikan dengan penelitian Taruna 2019. Taruna 2019 menemukan bahwa mayoritas mahasiswa mendapatkan hasil belajar matakuliah teknologi mekanik dalam kategori baik. Perbedaan hasil antara penelitian ini dengan penelitian Taruna dapat terjadi karena berbedanya model silabus matakuliah teknologi mekanik pada kedua sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Malang dengan silabus matakuliah tahun 2017 dan 2018, sedangkan Taruna menggunakan sampel penelitian mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Malang angkatan tahun 2015 dan 2016 dengan silabus lama. Tidak hanya itu, dasar pemberian kategori kompetensi pada penelitian ini juga berbeda dengan penelitian Taruna sehingga mendapatkan hasil yang berbeda pula. Rerata skor yang diperoleh responden adalah 80 dengan standar deviasi 8, mayoritas responden mendapatkan nilai baik 81-88. Hal ini berarti mayoritas responden penelitian ini memiliki kompetensi praktikum pemesinan yang baik dan kompeten. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nisa 2012, Nurcahyo 2018 dan Taruna 2019. Nisa 2012 menemukan bahwa siswa yang mengikuti praktikum mengalami peningkatan hasil belajar. Nurcahyo 2018 menemukan bahwa hasil praktikum pada siswa SMK secara umum masuk dalam kategori baik dan kompeten. Sedangkan Taruna 2019 menemukan bahwa praktikum pemesinan pada mayoritas mahasiswa Universitas Negeri Malang masuk dalam katgeori baik. Menurut Priyono 2010, indikator utama yang digunakan untuk menilai kompetensi praktikum atau keterampilan psikomotorik lainnya adalah kecermatan, ketepatan dan kecepatan kerja. Nilai signifikansi/p value uji T atas variabel independen penguasaan gambar teknik mesin dengan hasil kerja praktikum pemesinan adalah 0,047 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh parsial antara penguasaan gambar teknik mesin dengan hasil kerja praktikum pemesinan. 6Nilai signifikansi/p value uji T penguasaan teknologi mekanik dengan hasil kerja praktikum pemesinan memiliki nilai 0,015 <0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh penguasaan teknologi mekanik secara parsial terhadap hasil kerja praktikum pemesinan. 7Nilai signifikansi/p value uji F sebesar 0,008 <0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh simultan dari penguasaan gambar teknik dan teknologi mekanik terhadap hasil kerja praktikum pemesinan DAFTAR RUJUKAN JURNAL TEKNIK MESIN DAN PEMBELAJARAN E-ISSN. 2623-1271 Volume 5, Nomor 2, Desember 2022 Halaman 133 –141 Pengaruh Penguasaan Mata Kuliah Gambar Teknik Mesin Dan Teknologi Mekanik ….. 141 Jawawi, Moh. Ikhsan . 2010. Pengaruh Kemampuan Siswa Membaca Gambar Kerja dan kemampuan Siswa Membaca Alat Ukur terhadap Prestasi Belajar pada Matadiklat Mempergunakan Mesin Bubut Kelas XI Teknik Pemesinan Sekolah Menengah Kejuruan SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen. Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang Universitas Negeri Malang Khumaedi, Muhammad. 2015. Gambar Teknik. Buku Ajar. Semarang Jurusan Teknik Mesin UNNES Lestari, W. D., & Maftuchin, M. 2014. Kontribusi Kompetensi Teknik Pengukuran Dan Membaca Gambar Kerja Pada Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa SMKN 1 Trenggalek. JURNAL TEKNIK MESIN, 212. Lestari, W. D., & Maftuchin, M. 2014. Kontribusi Kompetensi Teknik Pengukuran Dan Membaca Gambar Kerja Pada Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa SMKN 1 Trenggalek. JURNAL TEKNIK MESIN, 212. Nisa. Khairun. 2012. Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada MateriFotosintesis Di Kelas VIII Mts Darul Amin Palangka Raya. Skripsi. STAIN Palangka Raya, Novitasari, D. 2014. Pengaruh Kompetensi Menggambar Teknik dan Kompetensi Teknik Pengukuran terhadap Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Ternate. SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM. Novitasari, D. 2014. Pengaruh Kompetensi Menggambar Teknik dan Kompetensi Teknik Pengukuran terhadap Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Ternate. SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM. Nurcahyo, D., Widiyanti, W. and Wahono, W., 2018. Pengaruh Self–Discipline Dan Pengetahuan Teori Secara Langsung dan melalui Hasil Belajar Praktikum Pemesinan terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa SMK. Teknologi dan Kejuruan Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya, 411, Nurcahyo, D., Widiyanti, W., & Wahono, W. 2018. PENGARUH SELF–DISCIPLINE DAN PENGETAHUAN TEORI SECARA LANGSUNG DAN MELALUI HASIL BELAJAR PRAKTIKUM PEMESINAN TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA SMK. Teknologi dan Kejuruan Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya, 411, 25-36. Nuryanto, A., Rahayu, and Setiadi, 2020, January. The development of mechanical drawing job-sheet for vocational high school instructional. In Journal of Physics Conference Series Vol. 1446, No. 1, p. 012013. IOP Publishing. Priyono. 2010. Pengaruh Struktur Penugasan dan Balikan terhadap Hasil Belajar Keterampilan Praktik Kerja Kayu. Tesis tidak diterbitkan. Malang Universitas Negeri Malang Rohman, M. 2020. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Gambar Teknik Berbasis Multimedia. JUPITER JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO, 51, 8-13. Rohman, M., 2020. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Gambar Teknik Berbasis Multimedia. JUPITER JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO, 51, Sukardi, Sunardi, & Sampe, L. 2015. Hubungan Penguasaan Teori dengan Keterampilan Merangkai Kelistrikan Otomotif. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 381 65-76. Syah M.. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta Raja Persada. Taruna, D. B. 2019. Hubungan Antara Mata Kuliah Matematika Dasar dan Teknologi Mekanik Terhadap Praktikum Pemesinan Mahasiswa Beda Domain di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM. Taruna, 2019. Hubungan Antara Mata Kuliah Matematika Dasar dan Teknologi Mekanik Terhadap Praktikum Pemesinan Mahasiswa Beda Domain di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Kompetensi Teknik Pengukuran Dan Membaca Gambar Kerja Pada Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa SMKN 1 TrenggalekW D LestariM MaftuchinLestari, W. D., & Maftuchin, M. 2014. Kontribusi Kompetensi Teknik Pengukuran Dan Membaca Gambar Kerja Pada Hasil Belajar Praktikum Pemesinan Siswa SMKN 1 Trenggalek. JURNAL TEKNIK MESIN, 212.Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada MateriFotosintesis Di Kelas VIII Mts Darul Amin Palangka Raya. Skripsi. STAIN Palangka RayaNisaKhairunNisa. Khairun. 2012. Penerapan Metode Praktikum Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada MateriFotosintesis Di Kelas VIII Mts Darul Amin Palangka Raya. Skripsi. STAIN Palangka Raya, development of mechanical drawing job-sheet for vocational high school instructionalA NuryantoN S RahayuB R SetiadiNuryanto, A., Rahayu, and Setiadi, 2020, January. The development of mechanical drawing job-sheet for vocational high school instructional. In Journal of Physics Conference Series Vol. 1446, No. 1, p. 012013. IOP Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Gambar Teknik Berbasis MultimediaM RohmanRohman, M., 2020. Analisis Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pembelajaran Gambar Teknik Berbasis Multimedia. JUPITER JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO, 51, Penguasaan Teori dengan Keterampilan Merangkai Kelistrikan OtomotifSunardi SukardiL SampeSukardi, Sunardi, & Sampe, L. 2015. Hubungan Penguasaan Teori dengan Keterampilan Merangkai Kelistrikan Otomotif. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, 381 Belajar. Jakarta Raja PersadaM SyahSyah M.. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta Raja Antara Mata Kuliah Matematika Dasar dan Teknologi Mekanik Terhadap Praktikum Pemesinan Mahasiswa Beda Domain di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri MalangD B TarunaTaruna, 2019. Hubungan Antara Mata Kuliah Matematika Dasar dan Teknologi Mekanik Terhadap Praktikum Pemesinan Mahasiswa Beda Domain di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Malang. SKRIPSI Jurusan Teknik Mesin-Fakultas Teknik UM.
1. Hal yang terpenting dalam penggunaan mesin gambar adalah…. A. Ukuran mesin gambar tergantung kertas Bagian-bagian yang ada pada mesin gambar dapat dikuasai Mesin gambar disesuaikan dengan meja Mesin gambar jika tidak diperlukan Mesin gambar dapat digunakan pada meja gambar. Jawaban 1. Hal yang terpenting dalam penggunaan mesin gambar adalah…. B. Bagian-bagian yang ada pada mesin gambar dapat dikuasai fungsinya. Pembahasan Mesin gambar adalah alat bantu yang banyak digunakan arsitek dan insinyur dalam membuat gambar rancangan bangun atau draft. Fungsinya mesin gambar adalah sebagai alas untuk menggambar rancang bangun yang sedang dikerjakan. Gambar rancang bangun ini berguna untuk menyusun bentik bangunan serta mengetahui kebutuhan bahan yang diperlukan. Ada dua macam mesin gambar yang ada sekarang yaitu mesin gambar dengan system tracker dan arm sistem bandul Mesin gambar dengan sistem Tracker terdiri dari batang horisontal dan vertikal. Batang horisontal berfungsi sebagai tempat kedudukan atau penghantar batang vertikal dalam pergerakan ke kanan dan ke kiri. Kalau batang vertikal sebagai tempat kedudukan mesin gambar yang bergerak ke atas dan ke bawah. Bagian-bagian mesin gambar Tracker adalah1. Handel Horisontal2. Handel Vertikal3. Sekerup Pengatur Mistar4. Handel Ketepatan Mistar5. Handel Pengatur Sudut6. Handel Ketepatan Sudut7. Handel Pengerak Halus8. Sekerup Pembuka Mistar9. Sekerup Pengatur KesikuanSementara itu, mesin gambar dengan sistem bandul bekerja dengan sebuah mistar yang diberi pemberat berupa bandul atau pemberat. Kegunaan dari pemberat ini adalah agar alat gambar dapat tetap pada posisi semula saat tidak digunakan. Kelemahan dalam alat gambar tipe ini adalah mistar gambar bila tidak dipakai selalu berada di bawah papan gambar, sehingga kurang praktis pagi pemakai. Kelas XI Mata pelajaran Sbmptn Gambar Teknik Materi Gambar Teknik Kata Kunci Mesin Gambar
Call support free 081297897872 sales Home Blog Menyelidiki Cara Kerja Mesin Fotokopi yang Menarik Bisnis fotokopi merupakan ide bisnis yang cukup menjanjikan terutama jika berada di lingkungan perguruan tinggi, pusat bisnis, dan instansi pelayanan publik. Kendati produk perangkat printer dengan fitur fotokopi juga semakin bervariasi, masih banyak konsumen yang menganggap bahwa menggunakan jasa fotokopi karena dinilai lebih ekonomis serta praktis–terutama bila kuantitas dokumen yang akan digandakan besar. Tentunya, aset terpenting dalam bisnis ini adalah mesin fotokopi. Ada banyak pilihan mesin fotokopi berkualitas seperti Fuji Xerox DC s2320, Canon IR 2625, Canon IR 2006n DADF, Canon IR 1643i, dan lain-lainnya yang bisa Anda sesuaikan dengan bujet maupun fitur-fitur pendukung. Namun, mempunyai perangkatnya saja tak cukup, Anda juga perlu mengetahui cara kerja perangkat untuk mempermudah maintenance. Adapun ulasan berikut akan membantu Anda menyelidiki cara kerja mesin fotokopi dengan mudah dan sederhana. Komponen Utama dalam Mesin Fotokopi Sebelum menyelidiki cara kerja mesin fotokopi lebih jauh, Anda perlu lebih dulu mengenali komponen utama dalam perangkat ini. Setidaknya, berikut adalah bagian-bagian fundamental mesin fotokopi yang berperan dalam menghasilkan gambar salinan. Cahaya Reflektor Fungsi bagian mesin fotokopi ini adalah untuk melakukan scanning gambar yang terdapat pada kertas master untuk digandakan. Adapun sinar yang sinar reflektor mengandung ultraviolet sehingga tidak sebaiknya dilihat dengan mata telanjang. Drum Pemutar Drum mesin fotocopy merupakan drum pemutar berfungsi untuk mencetak gambar hasil pantulan proyeksi yang dihasilkan. Seperti namanya, komponen ini akan berputar secara otomatis. Toner Toner fotocopy merupakan elemen mesin fotokopi ini berfungsi menumpahkan tinta pada bagian drum pemutar. Warna yang dihasilkan pada kertas pun sesuai dengan hasil proyeksi yang didapatkan dari proses scanning. Kertas Master Seperti namanya, kertas master merupakan dokumen yang akan difotokopi. Kertas Hasil Komponen ini adalah media hasil scanning dan salinan kertas master. Baca juga Petunjuk Singkat Cara Menggunakan Mesin Fotokopi bagi Pemula Ketika menyelidiki cara kerja mesin fotokopi, Anda akan menemukan bahwa prinsip dasar perangkat ini adalah konsep listrik statis, yakni melibatkan partikel bermuatan positif dan negatif pada bagian-bagian mesin. Selain itu, mesin fotokopi juga memanfaatkan fenomena bahan akan menjadi konduktor yang lebih baik saat terkena cahaya. Selengkapnya, perhatikan langkah-langkah proses fotokopi berikut. Kertas master diletakkan di atas kaca dengan posisi menghadap ke bawah. Mesin dinyalakan, lalu cahaya reflektor akan melakukan scanning gambar pada kertas master. Gambar hasil scanning dipantulkan melalui lensa menuju tabung drum yang terbuat dari bahan aluminium berlapis selenium. Bagian gambar yang lebih terang berinteraksi dengan ion positif yang ada pada kawat korona atas konduktor. Dengan demikian, bagian gambar tersebut tidak bermuatan, sedangkan bagian gambar yang lebih gelap tetap bermuatan positif. Adapun kawat korona atas terletak pada unit tabung drum. Toner alias serbuk tinta yang memiliki muatan negatif kemudian akan tertarik oleh ion positif pada permukaan drum. Ketika kertas hasil melewati bagian bawah drum saat berputar dan menjadi bermuatan positif akibat interaksi dengan kawat korona bawah, maka toner pun akan menempel pada kertas tersebut daya tarik muatan positif pada kertas lebih besar dibandingkan pada drum. Kertas hasil diteruskan melewati pemanas sehingga toner menjadi leleh dan semakin menempel kuat pada permukaan kertas hasil. Dokumen salinan selesai tercetak. Drum akan terus berputar sampai melalui cleaning blade sehingga akan kembali bermuatan positif dan siap untuk kembali disinari. Baca juga Fungsi dan Kegunaan Mesin Fotocopy Nah, demikianlah cara kerja mesin fotocopy. Menarik, bukan? Dengan memahaminya, Anda pun akan jadi lebih mudah nantinya dalam melakukan identifikasi jika terjadi error. Semoga membantu! Jika Anda tertarik untuk memulai usaha fotocopy kini kami menyediakan Paket Usaha Fotocopy untuk Anda, hubungin kami sekarang untuk penawaran specialnya!
hal yang terpenting dalam penggunaan mesin gambar adalah